Berdiri Awalnya, pada 1882 Girondins de Bordeaux didirikan tak hanya sebagai klub sepakbola, melainkan multicabang. Pada 1910, berkat pengaruh Raymond Brard, sepakbola dikedepankan. Le Girondins baru meraih status profesional 27 tahun kemudian, setelah sempat dua musim membekukan kegiatannya.
Stadion Sebelum berganti nama menjadi Chaban Delmas, Parc Lescure dikenal sebagai markas resmi Bordeaux. Stadion berkapasitas 34.327 penonton dan dinamai seperti itu demi menghormati jasa bekas walikota Bordeaux, Jacques Chaban-Delmas.
Para pemain legendaris Beberapa pemain penting Prancis pernah membela seragam biru Bordeaux. Eric Cantona, misalnya, pernah singgah selama enam bulan di Bordeaux pada 1989. Saat itu The King dipinjamkan Olympique Marseille, klub pemiliknya, akibat berulah dengan menyobek kaus yang dipakainya di depan penonton pada partai persahabatan melawan Torpedo Moskwa.
Seorang pemain muda, yang juga berasal dari Marseille, bernama Didier Deschamps tercatat mendulang pengalaman di klub yang bermarkas di kota sebelah barat daya Prancis itu, musim 1990-91. Kembali ke Marseille, Deschamps sukses mengapteni l'OM menjuarai Liga Champions 1993.
Pemain internasional Prancis dengan generasi yang lebih lama lagi adalah Alain Giresse dan Jean Tigana, dua di antara kuartet maut lini tengah Prancis saat menjuarai Piala Eropa 1984. Bersama Bordeaux Giresse mencatatkan diri sebagai pemain di rangking keempat dengan rekor penampilan terbanyak di Ligue 1, yaitu sebanyak 586 kali.
Atau ada pula Patrick Battiston, pemain belakang yang lebih dikenal saat dihajar kaki kiper Jerman Harald Schumacher pada semi-final Piala Dunia 1982.
Zinedine Zidane, meski lebih lekat dengan citra Marseille, adalah pemain yang sukses bersama Bordeaux hingga membuatnya diangkut Juventus usai membawa klub ini mencicipi final Eropa pertamanya pada Piala UEFA 1996.
Satu generasi dengan Zidane adalah striker Christoph Dugarry dan bek kiri Bixente Lizarazu. Usai kepergian generasi emas ini -- Dugarry ke AC Milan dan Lizarazu merapat ke Bayern -- Bordeaux diperkuat striker kawakan Jean-Pierre Papin selama dua musim, 1996-98.
Selain Papin, masih ada pengganti sosok Zidane, paling tidak kemiripan tipikal permainannya, yaitu Johan Micoud. Pemain kurus ini malang-melintang membela Bordeaux selama empat musim sebelum melanglang buana ke Italia bersama AC Parma dan Jerman dengan Werder Bremen. Puas berkelana, Micoud memilih menutup karirnya dengan menenggak anggur Bordeaux musim lalu.
Striker Sylvain Wiltord, pencetak 46 gol dalam 99 partai, besar bersama Bordeaux sebelum akhirnya diboyong Arsenal musim 2000-01.
Pelatih Prancis saat ini, Raymond Domenech, juga sempat membela lini belakang Bordeaux pada 1980-an. Saat itu Domenech masih tampil dengan kumis lebat dan ditakuti lawan-lawannya.
Catatan sejarah penting Gelar pertama yang diraih Bordeaux adalah Piala Prancis 1941. Gelar kedua untuk ajang serupa baru diraih 45 tahun kemudian, di tengah enam kali kegagalan di final.
Di Ligue 1 Prancis, Bordeaux kali pertama menjuarainya musim 1949-50 bermodalkan lini pertahanan yang kokoh. Padahal saat itu Bordeaux berstatus sebagai juara Ligue 2 semusim sebelumnya.
Dasawarsa 1980-an menjadi jalan paling berliku dalam sejarah Bordeaux. Diawali kiprah Aime Jacquet sebagai manajer tim, Bordeaux menjuarai tiga gelar liga, dua Piala Prancis, dan beberapa kali lolos ke kompetisi Eropa. Kelak Jacquet mencetak sejarah dengan membawa Prancis menjuarai Piala Dunia untuk kali pertama.
Sayangnya, rentetan kesuksesan ini melenakan sehingga Bordeaux terhempas ke jurang degradasi awal 1990-an. Salah satu faktornya adalah masalah finansial.
Bordeaux hidup kembali pertengahan dasawarsa itu. Diperkuat Zinedine Zidane, Christoph Dugarry, dan Bixente Lizarazu, Bordeaux mengguncang Eropa. Lolos hingga final Piala UEFA 1996, dengan mengalahkan AC Milan di perempat-final, Bordeaux harus mengakui keunggulan pengalaman Bayern Muenchen di partai puncak dengan skor aggregate 5-1. Hingga kini, itulah prestasi terbaik di pentas regional.
Musim 2008-09 Ya, saat ini Bordeaux lebih dikenal berkat sosok Yoann Gourcuff (foto). Pemain pinjaman AC Milan ini diberi predikat "Zinedine Zidane yang baru". Hanya bersama Bordeaux, penampilan pemain yang dibesarkan Rennes ini kembali terasah. Fans Bordeaux harus berdebar-debar menanti kepastian masa depan sang pahlawan untuk bertahan atau tidak, musim panas nanti.
Tidak hanya Gourcuff. Bordeaux masih punya figur pelatih berkharisma pada diri Laurent Blanc. Juara dunia 1998 yang masih hijau di dunia kepelatihan ini sukses membawa Bordeaux ke peringkat kedua Ligue 1 musim lalu dan lolos ke Liga Champions.
Musim ini, Bordeaux dianggap sebagai tim yang bisa menandingi keperkasaan Olympique Lyon di Ligue 1. Hingga saat ini, Bordeaux terus menempel ketat Lyon di puncak klasemen dengan selisih tiga poin saja. Masih ada 19 pekan lagi yang harus dijalani demi mengulangi kali terakhir pesta gelar juara liga, 1998-99 silam.
Blog Archive
Bordeaux, Dulu Zidane Sekarang Gourcuff
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar